FOTO: Founder Rock In Celebes, Hardiansyah saat memberikan keterangan pers di Trans Mall Makassar/Kamis, 21 November 2019/Erick Didu/GOSULSEL.COM

Milad 10 Tahun Rock In Celebes Bertabur Bintang

Kamis, 21 November 2019 | 23:17 Wita - Editor: Muhammad Fardi - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Rock In Celebes memasuki umur 10 tahun. Tidak mudah mempertahankan event rutin vestifal musik lokal. Sebagai rasa syukur atas eksistensi, Rock In Celebes akan menghadirkan sekitar 50an musisi dan seniman visual bakal hadir pada perayaan ke 10 tahun Rock In Celebes.

Perjuangan Panjang Rock In Celebes

pt-vale-indonesia

Founder Rock In Celebes, Hardiansyah yang mencoba berkisah tentang perjalanan panjang Rock In Celebes mengatakan, festival ini muncul ke permukaan bukan tanpa sebab. Diawali dari sebuah gigs reguler bernama Chambers Show sejak 2004, hingga di 2010 berkembang menjadi sebuah medium festival bernama Rock In Celebes.

“Dari pemahaman bahwa kami merindu atau ingin punya festival musik lokal yang bisa dinikmati. Ada di keramaian dan tahu dengan pasti musik yang dimainkan adalah sebuah perpaduan yang orgasmik. Festival ini sudah kami mimpikan sejak lama. Pemahaman kami, yang namanya festival itu, esensinya jauh lebih penting ketimbang siapa yang bermain. Festival adalah sebuah seri dimana program dimainkan secara simultan,” kata Hardiansyah saat memberikan keterangan pers di Trans Studio Mal Makassar, Kamis (21/11/2019).

Untuk mempertahankan eksistensi, Rock In Celebes penuh dengan rintang. Tantangan paling paling berarti, kata Hardianstah adalah bagaimana mendapatkan kepercayaan dari orang banyak dan membuat konsistensi festival ini terjaga. Rock In Celebes tidak bisa mengelak perihal kesepakatan konsistensi jadi kunci serta harus bersyukur.

“Musik adalah perayaan, dan festival adalah rumah ibadah tempat perayaan itu dilangsungkan. Rock In Celebes punya kesempatan berdiri sama tinggi dengan festival-festival yang berada di kota besar dan pusat industri musik,” ungkapnya.

Menjaga Eksistensi Lewat Kepercayaan Publik

Dengan segenap kepercayaan yang selalu dienggam erat, Rock In Celebes adalah rumah, yang mau tidak mau harus diperkenalkan merambah hingga ke tingkat nasional dan dunia. Bagi Hardiansyah dengan kota Makassar yang memang punya dunia seni dan kreatif yang luar biasa semarak.

“Ini adalah sinyal bahwa festival ini bisa ikut berkontribusi dan dirancang untuk dijalankan dalam kerangka waktu yang panjang. Lima tahun, sepuluh tahun, dan berpuluh-puluh tahun ke depan? Kita tidak pernah tahu. Tapi kita sudah sampai di tahun ke sepuluh, Rock In Celebes punya segala macam sumber daya untuk membuat festival ini bertahan lama,” ungkapnya. 

“Kita terus berharap kita punya kapabilitas semacam ini. Untuk penonton, yang menjadi daya tarik utama tentu saja adalah siapa yang bermain di festival ini. Dan kita yakin, festival ini akan berubah sudut pandang kenikmatannya setelah terus berjalan dan semakin mendapatkan kepercayaan publik,” tambah pria asal Bone ini.

Pihaknya sebagai penyelenggara, sangat berterima kasih kepada semua yang hingga kini tetap terus mengapresiasi festival Rock In Celebes. Hardiansyaj berjanji akan terus melahirkan berbagai inovasi.

“Begitu juga dari sisi penampilannya sendiri, Rock In Celebes selalu berevolusi menjadi bentuk yang diinginkan untuk banyak orang. Maka dari itu, kami tidak hanya menampilkan jenis musik tertentu di setiap perhelatannya. Tujuannya agar festival ini bisa dinikmati lebih banyak orang atau oleh siapa saja, tidak memandang jenis musiknya apa,” terang Hardiansyah.

“Tapi lebih kepada bahwa musik adalah salah satu bahasa yang sangat universal. Di mana musik bisa menyatukan perbedaan pandangan dan pendapat, musik bisa menyatukan banyak orang. Dan yang paling penting adalah kami ingin memperlihatkan musik itu sangat menyenangkan bila bisa dinikmati dengan beragam jenisnya,” ungkapnya.

Tantangan dan Dukungan Penikmat Musik

Diusia yang ke 10 tahun, ada banyak permasalahan di internal Rock In Celebes, permasalahannya sangat kompleks jika membicarakan bagaimana sebuah festival musik bisa mati. Salah satunya adalah semangat, suatu hal yang sangat penting untuk terus dijaga.

Atas dasar itu, lanjut Hardianyah Rock In Celebes masih ada hingga saat ini. Peranan para penikmat musik yang selalu setia menunggu festival ini juga menjadi salah satu semangat yang terus ada.

Pelaksanaan Milad ke-10 Bertabur Bintang

Untuk diketahui perayaan festival Rock In Celebes kesepuluh tahun ini akan digelar pada 23 dan 24 November 2019, mengambil tempat paling tepat untuk festival, di sebuah ambalat seluas 5 hektar di bagian utara kawasan Trans Studio Mall Makassar.

Untuk lineup yang ditampilkan. Milad ke-10 Rock In Celebes dipastikan bertabur bintang. Memiliki banyak warna kebaruan bagi belantika musik di Indonesia, mereka diantaranya adalah yang baru saja merilis album, atau yang namanya santer dibicarakan di mana-mana, termasuk artis dan band yang progresif dari lokal.

Lebih dari 50 nama musisi dan seniman visual telah dikonfirmasi, adalah: Padi Reborn, NTRL, E.H.G, Seringai, Efek Rumah Kaca, Rocket Rockers, Kelompok Penerbang Roket, Deadsquad, Feast, Kunto Aji, The Adams, Fiersa Besari, Reality Club, Tashoora, Manjakani, Hondo, Feel Koplo.

Selanjutnya Jogja Noise Bombing, Kapal Udara, TOD, Frontxside, Makassar Rocksteady, Speed Instinct, Natinson, Eisen, Hondo, Gyant Hidayah & The Big Jump, Fandy WD, Wild Horse, Senograft, Discern Middle, Kaze, Cornerkick, Deruh, Wonderkids, Sun, Softxx, Hestraight, Latter Smil, Art2Tonic, Orkes Fian Rynaldi Featuring Inggrid Beatrix, Jasmine Risach, & Fisca, Fictive Order.

Turur pula beberapa Visual Artis, yakni; Uvisual, Syahrasi, Benang Baja, Verisaerisa, Misbo, Halilikhsan dan Daridill.

“Untuk tiket festival utama tersedia beberapa kategori dan harga: Presale: Rp. 100.000, Normal: Rp. 125.000, On The Spot: Rp. 150.000 dan VIP: Rp. 350.000, semua tiket berlaku berlaku 2 hari dan sudah termasuk pajak, dan tersedia secara online di website rockincelebes.com, serta offline tiket box di Chambers Shop, semua Issue Shop, Trans Studio Mall, Madama Radio dan I-Radio Makassar,” tandas Hardiansyah.(*)


BACA JUGA