Pengamat Soal PSBB Makassar: Boros Anggaran, Kasus Tetap Meningkat
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Makassar akan segera berakhir 22 Mei nanti. Namun, sejumlah pihak menganggap penerapannya justru tidak efektif dalam menekan penyebaran Corona atau Covid-19.
Salah satunya seperti yang diungkapkan oleh Bastian Lubis. Pengamat Pemerintahan ini menilai, bahwa PSBB telah gagal diterapkan. Menurutnya, kebijakan tersebut hanya memboroskan anggaran.
“Hal ini berdampak pada pemborosan anggaran yang cukup signifikan besar dibandingkan hasil yang diharapkan atau outcome-nya karena prinsip anggaran kita saat ini berbasis kinerja,” katanya, Selasa (19/5/2020).
Selain itu, kata dia, PSBB di Makassar tidak menunjukkan penurunan yang signifikan terhadap kasus Corona di Makassar. Namun, yang ada hanya kasus yang terus meningkat.
Ini disebabkan karena Pemkot Makassar dibawah nahkoda Yusran Jusuf, tidak tegas dalam menerapkan PSBB. Sebab, Peraturan Wali Kota (Perwali) PSBB yang berlaku malah dilonggarkan.
“Memang pemerintah saat ini gamang atau ragu-ragu dalam menetapkan aturan yg telah disepakati,” jelasnya.
Belum lagi, campur tangan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah membuat aturan PSBB tidak jelas arahnya. Tak ayal, jika penerapannya disebut gagal lantaran hasilnya tidak efektif.
“Karena terlalu ikut campur tangannya Gubernur dalam menegakkan aturan PSBB di Kota Makassar,” ujar Rektor Universitas Patria Artha ini.(*)