Ratusan Kambing Asal NTT Masuk Bulukumba Dinyatakan Tidak Bergejala PMK
BULUKUMBA, GOSULSEL.COM — Karantina Pertanian Makassar melalui Wilayah Kerja Bulukumba memeriksa pemasukan 650 ekor kambing asal Kabupaten Nageko, Nusa Tenggara Timur. Ratusan kambing yang masuk melalui pelabuhan laut Leppe’e ini guna memasok kebutuhan hewan potong jelang Iduladha.
Sebelumnya ratusan kambing ini telah melalui pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh petugas karantina, tidak ditemukan adanya gejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Tidak hanya pemeriksaan fisik, kelengkapan dokumen pun dilakukan untuk memastikan ratusan kambing tersebut sehat dan terbebas dari PMK.
Walaupun saat ini PMK sebagian besar terdapat pada sapi potong, namun hal tersebut tidak membuat pemeriksaan terhadap kambing menjadi longgar. Selain memperketat pemeriksaan, melakukan disinfeksi terhadap alat angkut yang membawa hewan ternak juga dilakukan guna mencegah masuknya PMK.
Kepala Karantina Pertanian Makassar, Lutfie Natsir terus melakukan langkah-langkah antisipasi pencegahan PMK. Tidak hanya memperketat pemeriksaan serta melakukan koordinasi dengan instansi terkait di Makassar, koordinasi juga dilakukan dengan instansi terkait di kabupaten lainnya di Sulsel antara lain Jeneponto, Bulukumba dan Sinjai.
“Kami akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait di beberapa wilayah kerja Karantina Pertanian Makassar seperti Jeneponto, Bulukumba dan Sinjai. Hal ini merupakan langkah antisipasi Karantina Pertanian Makassar untuk mencegah masuknya PMK,” tutup Lutfie.
Kerbau Asal NTT Juga Diperbolehkan Masuk Jeneponto
Karantina Pertanian Makassar melalui wilayah kerja Jeneponto menerima pemasukan 56 ekor kerbau asal Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur menggunakan KLM Mega Karya. Rencananya puluhan kerbau ini akan dipasok ke beberapa daerah di Sulawesi Selatan, khususnya Tana Toraja.
Sebelum menerbitkan sertifikat pelepasan (KH-14) petugas Karantina Pertanian Makassar melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen serta melakukan pemeriksaan klinis. Dari hasil pemeriksaan puluhan kerbau dinyatakan sehat dan tidak terdapat gejala PMK.
Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo serta Surat Edaran Kepala Badan Karantina, pemeriksaan terhadap pemasukan hewan ternak terus diperketat menyusul maraknya wabah PMK. Kepala Karantina Pertanian Makassar, Lutfie Natsir mengatakan bahwa Karantina Pertanian Makassar saat ini terus berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait guna mencegah masuknya PMK di Sulsel.
“Alhamdulilah, sampai hari ini kami belum menemukan adanya PMK di Sulsel. Tidak adanya PMK justru membuat kami terus memperketat pemeriksaan agar PMK tetap nihil di Sulsel. Saat ini penutupan akses dilakukan hanya pada daerah terdampak PMK, yang tidak terdampak masih kami terbitkan sertifikatnya namun harus dipastikan bahwa hewan tersebut betul-betul sehat,” tutur Lutfie.
“Masyarakat tidak perlu panik karena kami telah mempersiapkan berbagai langkah mitigasi guna meminimalisir resiko penyebaran,” tutup Lutfie.(*)