Anggota Komisi II DPRD Gowa, Abdul Rasak

Isu Kenaikan BBM, Abdul Rasak: Menambah Beban Masyarakat

Senin, 29 Agustus 2022 | 17:22 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

GOWA, GOSULSEL.COM — Beberapa hari terakhir marak beredar postingan berisi sebuah gambar yang mencantumkan daftar kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite, Pertamax, dan Solar. Isu terkait kenaikan harga BBM tersebut menjamur di media sosial, hingga jejaring grup komunikasi daring di masyarakat. Padahal meski sudah ada sinyal kenaikan harga BBM, Pemerintah belum secara resmi mengumumkan kebijakan itu.

Menanggapi isu tersebut, Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gowa, Abdul Rasak angkat bicara. Dirinya mengungkapkan, menolak penaikan harga BBM.

pt-vale-indonesia

“Tentu kami tidak setuju jika kenaikan BBM dilakukan saat ini karena akan menjadi beban bagi masyarakat. Jika dilihat pengalaman yang lalu, kenaikan BBM akan diikuti kenaikan kebutuhan pokok dan akan semakin memperberat biaya hidup masyarakat,” jelas Abdul Rasak, Senin (29/8/2022).

Dirinya mengungkapkan, kenaikan harga BBM disaat seperti ini dinilai kurang tepat. Apalagi pemerintah berdalih kenaikan harga BBM tersebut adalah upaya untuk mempercepat pemulihan ekonomi.

“Kenaikan BBM saat ini tidak tepat ditengah situasi yang masih sulit dihadapi Masyarakat. Kenaikan BBM bisa berdampak terjadinya inflasi yang akan memberatkan masyarakat,” tambahnya.

Lebih lanjut, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Gowa ini menganggap dampak dari naiknya harga BBM nantinya dapat menurunkan daya beli masyarakat karena harga barang-barang ikut naik. Selain itu, kenaikan harga BBM dapat menambah jumlah angka kemiskinan dan pengangguran bertambah.

“Untuk saat ini yang harus dilakukan adalah melakukan upaya pemulihan ekonomi,” pungkasnya.

Rasak berharap, rencana kenaikan harga BBM agar kiranya bisa di pertimbangkan kembali, karena akan berdampak terhadap keadaan perekonomian yang tidak stabil, dan akan membuat masyarakat semakin terpuruk.

“Kita berharap rencana kenaikan BBM agar dipertimbangkan kembali untuk menjaga stabilitas negara, yang kita khawatirkan jangan sampai wacana kenaikan BBM akan berdampak terjadinya instabilitas,” tutupnya.(*)


BACA JUGA