Calon Siswa Kecewa Namanya Tiba-tiba Hilang saat Daftar PPDB SMAN 3 Makassar
MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Pengumuman pendaftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahap I tahun ajaran 2023/2024 tingkat SMA/SMK se-Sulawesi Selatan akhirnya selesai.
Dari proses pendaftaran PPDB tingkat SMA/SMK tahun 2023 tembus di angka 30.421 orang. Dari total jumlah itu, pendaftar SMK lebih mendominasi dengan jumlah 16.062 calon siswa.
Hanya saja, masih meninggalkan persoalan seperti keresahan para orang tua atau keluarga saat melihat nama anaknya tiba-tiba hilang dalam website resmi ppdb.sulselprov.go.id.
Seperti yang dialami oleh calon siswa asal Kota Makassar atas nama Ariel Anugrah Sahid yang masuk melalui penerimaan jalur zonasi atau domisili, tiba-tiba namanya hilang saat pengumuman pendaftaran di hari kedua.
Padahal pihak keluarga maupun calon siswa tersebut tidak pernah mencabut atau mengundurkan diri dari pendaftaran PPDB.
Dari pengakuan kakak kandungnya, Nurjannah, Ariel Anugrah lulus di SMK Negeri 3 Makassar lewat jalur zonasi karena jarak tempuh dari rumah hanya sekitar 800 meter lebih.
“Pada tanggal 23 Juni pengumuman hari pertama tepatnya jam 8 pagi saya cek nama adik saya masih ada. Nah, karena penasaran pengumuman dihari kedua tanggal 24 Juni tepat jam 10 pagi kok tiba-tiba nama adik saya hilang dan tergantikan dengan nama orang lain,” kata Nurjannah, Sabtu (24/6/2023).
Nurjannah pun mencoba menghubungi pihak SMA Negeri 3 Makassar tempat adiknya mendaftar. Oleh pihak sekolah menkonfirmasi bahwa tidak mengetahui hal tersebut karena yang mempunyai wewenang adalah Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan.
Nurjannah lantas merasa heran, karena nama adiknya itu tergantikan dengan calon siswa SMK lain dengan jarak domisili diantara 980 -1.049 meter, artinya lebih jauh dari jarak alamatnya tinggal tepat di Jalan Andi Tonro, Kelurahan Pa’baeng-baeng, Kecamatan Tamalate.
Dirinya pun tidak tinggal diam, Nurjannah menduga bahwa kejadian yang ditimpa adiknya bukan karena sistem PPDB online Pemprov Sulsel yang bermasalah.
Atas dasar itu, Nurjannah mencurigai adanya oknum yang sengaja memainkan data siswa, sehingga ada siswa lain yang masuk dalam website pengumuman PPDB menggantikan siswa lainnya yang diubah datanya.
“Mungkin ada permainan ini, karena saya sudah menghubungi call center PPDB, kemudian lewat chat media sosial PPDB Provinsi Sulawesi Selatan tapi tidak direspon sama sekali,” aku Nurjannah.(*)