“Presiden menginginkan tata kelola pemerintahan berkelas dunia, saat ini masih dirangking ke 85 dunia. Pengalaman sebagai pamong praja dari tingkat bawah sampai atas pada Pak Gubernur, ini sangat langka dan menjadikan modal sebagai pemimpin untuk memperbaiki,” lanjut Yuddy.

Saat membawakan sambutan, SYL beberapa kali menyindir Menpan-RB terkait penilain tersebut. Bahkan Syahrul menyebut penghargaan bintang mahaputra, 5 WTP dan penghargaan lainnya sebanyak 182 sebagai pembanding.

“Tidak ada yang boleh mengalahkan posisi Sulsel, tidak ada kesejahteraan tanpa didampingi oleh pemerintahan yang baik. Saya kaget atas prestasi Sulsel yang ke-22 dan saya ingin pertanyaankan,” ucap SYL dalam sambutan.

Kendati demikian, Syahrul mengakui jika permasalahan yang diungkapkan oleh Menpan-RB ada benarnya. Karena itu, tahun ini pihaknya ingin berada di peringkat pertama atau minimal 10 besar. Salah satu yang dipacu adalah layanan dengan hitungan menit dan jam, bukan hari dan minggu.

“Ombudsman menjadikan Sulsel sebagai daerah yang memiliki pelayanan kinerja terbaik. Jadi saya undang menterinya bersama dua deputi untuk menjelaskan kekurangan kami, kedepan predikat CC ini akan kami usahakan meningkat menjadi A,” pungkasnya.(*)

---