Lebih jauh, Jufri mengatakan 10 KSPN yang ditetapkan ini, dianggap masih minim akan infrastruktur sehingga harus dibenahi, “Sulsel tidak dimasukkan dalam 10 kawasan prioritas, karena dari infrastruktur pendukung, dan management pengelolaan destinasi, sudah memadai, termasuk Toraja, yang sudah memiliki Destination Management Organizaation(DMO) dimana ini belum dimiliki oleh kawasan lain,”terangnya .

Jufri menambahkan, hal yang sama akan kembali dilakukan kementerian di tahun 2017, dan 2018 dengan menetapkan 10 kawasan prioritas pembangunan pariwisata.

“Jadi kalau Sulsel tidak masuk, artinya sudah dianggap lebih siap dari sisi infrastruktur pendukungnya serta management pengelolaan destinasinya dibandingkan daerah lain yang ada dalam prioritas pembangunan pariwisata,”ujarnya.

Untuk itulah, Jufri berharap agar masyarakat memahami alasan tidak dimasukkannya sulsel dalam pengembangan pariwisata  kawasan prioritas oleh pemerintah pusat. (*)

 

 

---