Metode seleksi yang selama ini dilakukan oleh Pemkot tidak bersifat terbuka dan kompetitif, termasuk pada lelang jabatan kepala sekolah. Luhur mengakui, lelang jabatan lebih mirip audisi berdasarkan undangan pada orang tertentu.

Hal senada diutarakan oleh, Dekan Fisipol Unibos 45, Arief Wicaksono, yang menurutnya lelang jabatan oleh Walikota Makassar ini sangat tertutup dan tidak transparan. Dengan berbagai peraturan yang ada dan mengatur, harusnya dipatuhi oleh Danny.

“Kalau tidak bisa membuktikan bahwa pejabat yang akan diganti itu melanggar peraturan. Ya berarti pelantikan itu secara mormatif tidak ada artinya, sebab basisnya bukan lagi aturan, tapi like and dislike,” pungkasnya.(*)

---