“Percikan api yang ditimbulkan sangat berbahaya, kalau bisa jangan dipermukiman, carilah lahan luas untuk membakar kembang api,” lanjut Benny.

Selain bahaya petasan dan kembang api, aktifitas ibu-ibu rumah tangga dalam mempersiapkan kebutuhan jelang hari raya idul fitri, juga menjadi perhatian BPBD Kabupaten Enrekang. Menurut Benny, kebiasaan sebelum lebaran tiba, aktifitas para ibu-ibu akan bertambah.

“Banyak ibu-ibu yang membuat makanan seperti kue di dapur. Tentunya, mereka akan menyalakan kompor untuk memasak kue tersebut. Nah, ini berpotensi menimbulkan kebakaran jika mereka lalai. Bisa saja setelah selesai memasak kue, ibu-ibu lupa mematikan kompor,” kata Benny Manjsur.

Untuk menghadapi potensi bahaya kebakaran tersebut, Benny Manjsur mengaku BPBD Kabupaten Enrekang tetap siaga 24 jam, bila sewaktu-waktu bahaya kebakaran mengancam, baik akibat kembang api ataupun kebakaran lainnya. (*)

Citizen Reporter: Kasi Kesiapsiagaan BPBD Enrekang – Eka Pebryanzah

—

---