Legislator DPRD Makassar, Basdir, SE

Kadisdik Makassar Klaim Dukungan Guru, Dewan: ASN Dilarang Politik Praktis

Kamis, 14 September 2017 | 09:25 Wita - Editor: Irfan Wahab - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

Makassar, GoSulsel.com — Bereda kabar Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Ismunandar memiliki hasrat untuk bertarung di Pilwali Makassar mendatang.

Hanya memang, dia hanya ingin menjadi Wakil Walikota mendampingi Wali Kota petahana, Moh Ramdhan Pomanto.

pt-vale-indonesia

Bahkan, Ismunandar sesumbar meyakini akan memberikan konstribusi besar kepada Danny jika digandeng. Sebanyak 40 ribu Guru se-Kota Makassar diklaim Ismunandar menjadi modal utamanya.

Menanggapi hal tersebut, legislator DPRD Kota Makassar, Basdir SE angkat bicara. Anggota Komisi D ini menegaskan, sama sekali tidak dibenarkan jika Aparatur Sipil Negara (ASN) ikut terlibat dalam politik praktis sebelum meninggalkan jabatannya.

Dia pun mengatakan, pernyataan Kadis Pendidikan Makassar perihal dukungan ASN, khusunya guru-guru di Makassar sangat tidak tepat dikatakan oleh seorang kepala dinas.

“Guru adalah Apraratur Sipil Negara yang tidak dibenarkan untuk tidak terlibat politik praktis, apalagi seorang kepala Dinas pengaruhnya memaksa guru dan itu tidak bisa ditoleren,” tuturnya, Kamis (14/9/2017).

Basdir menilai, pernyataan Ismunandar itu adalah pernyataan yang ambisius dan ambigu. Dia mengaku tidak membatasi hak orang untuk maju pada Pilwali Makassar mendatang. Hanya memang, jika mengklaim apalagi melibatkan guru yang notabene adalah ASN, sangat tidak dibenarkan.

“Berkeinginan maju silahkan saja tidak boleh melibatkan secara langsung guru itu,” tutupnya.

Hal senada dikatakan oleh anggota komisi D lainnya, Hamzah Hamid. Dia berharap penyataan Ismunandar itu tidak berkembang luas dan mejamin arah dukungan para guru di Makassar. Hal ini, kata dia merupakan tindakan yang tidak wajar.

“Silahkan bermanuver, tapi jangan libatkan ASN kita. Apalagi menjadi arah dukungan guru-guru, ini sangat tidak wajar,” kata Hamzah.

Dia berharap, siapapun yang ingin running di Pilwali Makassar mendatang tidak menciderai nama baik ASN di Makassar.

“Janganlah kita ikut – ikutkan ASN kita terangan – terangan dalam politik praktis. Silahkan bersosialisasi dengan syarat mengetahui batas – batasnya,” tandasnya. (*)


BACA JUGA