Jahe/INT

Musim Hujan, Ini Manfaat Konsumsi Jahe

Senin, 31 Desember 2018 | 10:41 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Mutmainnah - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Musim hujan telah tiba. Sejak bulan November, beberapa daerah di Indonesia telah rutin diguyur hujan.

Sulawesi Selatan terutama Makassar menjadi salah satu daerah yang cukup intens terjadi hujan. Cuaca hujan identik dengan udara yang mendingin, deretan penyakit khas musim hujan pun mengintai kesehatan tubuh.

pt-vale-indonesia

Sebagai usaha menghangatkan tubuh, mengkonsumsi minuman hangat acapkali jadi pilihan. Secara spesifik, jahe hangat bisa menjadi jawabannya.

Selain enak, konsumsi jahe secara umum juga memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Tak hanya sebagai bumbu pelengkap masakan, jahe juga banyak digunakan sebagai bahan utama makanan seperti kue, permen, hingga cookies.

Selain itu, Anda yang penggemar jamu pun pasti tahu air jahe (biasanya diminum setelah konsumsi jamu yang pahit), atau juga bisa berbentuk susu dan teh jahe, wedang jahe, dan lain-lain. Dicampur dengan air panas atau hangat, jahe memang bisa membuat tenggorokan dan tubuh menjadi hangat kala hujan atau udara dingin.

Bagi penduduk Sulawesi Selatan, jahe dikonsumsi sebagai minuman juga sudah dikenal melalui salah satu minuman khasnya yaitu Sarabba. Sudah ada beberapa penelitian mengungkapkan bahwa jahe merupakan bahan alami yang bisa membantu tubuh dari serangan penyakit. Jika dikonsumsi secara rutin, manfaatnya bagi kesehatan pun akan terasa, diantaranya adalah:

1. Melancarkan aliran darah
Manfaat jahe untuk tubuh bermacam-macam. Ini karena jahe mengandung kromium, magnesium, dan seng yang dapat membantu meningkatkan aliran darah secara keseluruhan. Kandungan tersebut juga bisa membantu mencegah demam, keringat berlebih, dan rasa menggigil.

2. Membantu penyerapan nutrisi
Jahe menstimulasi sekresi enzim lambung dan pankreas. Kerja ini bisa membantu penyerapan serta rangsangan nutrisi penting dalam tubuh. Penyerapan nutrisi ini sangat penting untuk pencernaan, dan pada gilirannya membawa kebaikan untuk tubuh.

3. Mencegah flu
Jahe diketahui memiliki khasiat yang membantu melindungi pengonsumsinya dari dingin dan ancaman penyakit flu. Mengingat flu merupakan salah satu penyakit khas yang dibawa musim hujan, maka konsumsi jahe secara rutin bisa membantu melindungi diri dari penyakit tersebut. Usahakan untuk menyediakan stok jahe segar di dapur. Selanjutnya Anda bisa memarut atau mencincangnya, lalu diminum dengan madu atau air untuk mencegah atau mengobati gejala pilek dan flu.

4. Menghindari sakit perut
Saat udara dingin, biasanya perut mudah kembung dan akhirnya malah berujung pada timbulnya masalah pencernaan. Nah, jahe diketahui efektif dalam meningkatkan penyerapan makanan. Tentunya ini membantu melancarkan pencernaan dan efektif untuk menghindari sakit perut. Selain itu, jahe juga bisa diandalkan untuk mengurangi peradangan secara alami.

5. Baik untuk batuk dan hidung mampet
Batuk dan hidung mampet sering datang tanpa “mengetuk pintu” ketika musim hujan. Jahe diketahui baik untuk kesehatan paru-paru dan dapat meluruhkan dahak. Jahe dapat memecah dan menghilangkan lendir yang mempercepat pemulihan dari kesulitan bernapas.

6. Meningkatkan kekebalan tubuh
Kekebalan adalah kunci penting untuk bisa menjalani aktivitas sehari-hari tanpa terganggu ancaman dari bakteri, virus, serta kuman penyakit. Karena musim hujan memiliki penyakit khasnya sendiri, tak ada salahnya melindungi diri dengan cara meningkatkan kekebalan tubuh. Nah, jahe diketahui baik untuk meningkatkan sistem kekebalan dan juga mengurangi infeksi bakteri di perut.

“Selain bermanfaat terhadap saluran pencernaan, jahe juga berkhasiat membantu mengurangi nyeri pada beberapa kondisi penyakit, seperti radang sendi (osteoartritis), nyeri akibat menstruasi (dismenore), dan nyeri punggung bawah (low back pain),” ungkap dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter.

Meski khasiatnya tak diragukan, tapi Anda tetap perlu memperhatikan beberapa hal.

“Konsumsi jahe pada penderita kelainan darah yang mengonsumsi obat warfarin perlu berhati-hati. Pasalnya, jahe bisa meningkatkan risiko memar dan pendarahan akibat adanya interaksi antara jahe dan obat pengencer darah,” kata dr. Sepriani.

Selain itu, dr. Sepriani menambahkan bahwa penderita diabetes melitus juga perlu cermat dalam konsumsi jahe karena jahe dapat meningkatkan efek dari obat penurun gula darah, sehingga kadar gula darah mungkin bisa turun secara drastis.

Meski berlabel sehat, namun bukan berarti jahe bisa dikonsumsi sesuka hati. Jika dikonsumsi secara berlebihan ada kemungkinan timbul efek samping seperti nyeri ulu hati, rasa panas di dada akibat asam lambung naik, serta diare.

Karena kini, sudah masuk musim hujan. Selalu sedia jahe di dapur, bisa jadi alternatif. Bisa dijadikan bahan pelengkap masakan atau disajikan dalam bentuk minuman untuk menemani relaksasi.(*)


BACA JUGA