Ilustrasi

Petugas Bandara Sulhas Gagalkan Pengiriman Obat Daftar G Tujuan Timika

Selasa, 28 Maret 2017 | 16:39 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Muhammad Yusuf - GoSulsel.com

Maros,Gosulsel.com – Petugas Kargo Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, kembali menggagalkan paket pengiriman Narkoba jenis sabu-sabu serta obat Daftar G di area X-Ray Kargo Angkasa Pura Logistik. Paket itu dikirim oleh seseorang di Makassar dengan tujuan Ternate & Timika menggunakan jasa pengiriman Tiki dan KGP.

Kaurbinops Sat Narkoba Polres Maros, Ipda Arsyad saat dikonfirmasi. Selasa (28/3/2017). Membenarkan hal itu. Menurutnya, dalam bulan ini, pihaknya sudah menerima paket pengiriman Narkoba dan obat terlarang dari pihak Kargo Bandara sebanyak lima kali dengan berbagai tujuan serta jasa pengiriman yang berbeda-beda.

pt-vale-indonesia

“Hari ini sudah kami terima paket itu untuk kami tindak lanjuti. Dalam bulan ini sudah ada lima kasus pengiriman dengan modus yang sama. Untuk tahun 2017 ini, kasus pengiriman obat terlarang dan Narkoba sudah lebih dari 10 kasus dan terbanyak pada bulan ini,” katanya.

Ia menuturkan, paket pengiriman yang berhasil digagalkan ini, tidak dalam satu paket pengiriman. Awalnya, petugas kargo hanya menemukan paket pengiriman obat daftar G bersama paket Sabu yang dikirim ke Ternate. Petugas yang curiga dengan isi paket yang tidak sesuai dengan data saat melintas di X-Ray akhinrya memeriksa kembali paket itu dan ditemukan obat 60 papan obat daftar G dan satu saset sabu yang disimpan dalam bungkusan rokok.

“Pengungkapan ini memang murni kejelian dari petugas Kargo yang memeriksa paket itu. Karena untuk di X-Ray sendiri kita akui tidak mendeteksi barang-barang seperti Narkoba apalagi jenis obat terlarang,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Arsyad mengatakan, Paket pengiriman obat daftar G kedua yang berhasil digagalkan oleh petugas kargo, diselipkan diantara selimut dan kue kripik yang banyaknya mencapai 100 papan. Paket ini sengaja dipisah dalam dua kardus yang berbeda yang didalamnya masing-masing ada 50 papan obat daftar G.

“Semua paket ini menggunakan alamat serta nomor telpon fiktif, sehingga pihaknya sangat sulit melacak pemiliknya. Namun, kami sudah memiliki cara khusus untuk mengungkapnya, seperti yang kami telah lakukan pada kasus-kasus sebelum ini,” terangnya.(*)


BACA JUGA