Konferensi Asean-Unesco terhadap Perlindungan Cagar Budaya Bawah Laut di Benteng Fort Rotterdam, Selasa (19/9/2017).

Ternyata Sulsel Miliki 50 Situs Arkeolog Kapal Karam

Selasa, 19 September 2017 | 12:29 Wita - Editor: Irfan Wahab - Reporter: Mirsan - Go Cakrawala

Makassar, GoSulsel.com – Sejak dahulu Nusantara dikenal sebagai salah satu jalur utama perdagangan dunia. Berdasarkan catatan para penjelajah Eropa dan Asia, jalur perdagangan Indonesia mulai sibuk sejak abad 15 Masehi.

Aktivitas pelayaran ini sendiri sangat mempengaruhi ekonomi dan budaya masyarakat Indonesia. Tercatat ada beberapa kota yang menjadi pelabuhan tersibuk, seperti Sumatera, Jawa, Maluku dan Sulawesi (Makassar).

pt-vale-indonesia

Dalam melakukan pelayaran tersebut, terkadang kapal-kapal ini mengalami gangguan akibat cuaca atau perompakan. Akibatnya banyak kapal yang karam, dengan muatan rempah-rempah dan barang lainnya.

Berdasarkan catatan Direktorat Perlindungan Cagar Budaya dan Musium Kemendikbud di Indonesia tercatat 463 situs-situs cagar budaya bawah laut. Di Sulsel sendiri, khususnya perairan Makassar sejauh ini ditemukan 50 situs arkeolog bawah laut.

Sekretaris Daerah Sulsel, Abdul Latif mengatakan dari puluhan situs ini baru 10-20 yang telah dieksplorasi dan diverifikasi oleh Direktorat Perlindungan Cagar Budaya. Untuk itu pihaknya berharap keterlibatan semua pihak melindungi warisan budaya maritim ini.

“Pekerjaan yang paling berat saat ini bagi kita adalah menjaga dari tindakan penjarahan terhadap muatan kapal-kapal karam ini,” katanya saat memberikan sambutan di Konferensi Asean-Unesco terhadap Perlindungan Cagar Budaya Bawah Laut di Benteng Fort Rotterdam, Selasa (19/9/2017).

Direktur Perlindungan Cagar Budaya dan Musium Kemendikbud, Harry Widianto menambahkan salah satu isu yang akan dibahas dalam konferensi ini adalah perlindungan situs sejarah bawah air.

“Di Indonesia ada 463 titik, yang kita lakukan pengangkatan dan penelitian baru sekitar 50. Paling banyak di Selat Malaka, Perairan Maluku dan Halmahera, serta Perairan Makassar,” tambahnya. (*)


BACA JUGA