Kedua, optimalisasi persiapan benih pertanian dan pupuk lokal. Menurut dia, perlu keterlibatan pemerintah untuk menjamin ketersediaan benih dan pupuk. Salah satunya adalah menginisiasi penangkaran hasil bumi.

“Harus dibuat lebih banyak penangkaran hasil pertanian. Sehingga para petani tidak membeli bibit dari luar, termasuk pupuk juga begitu,” kata dia.

Ketiga, adalah mendorong keterlibatan pemerintah untuk terlibat memberikan subsidi pendidikan dengan perencanaan yang terstruktur dan terukur.

“Kita ingin tidak ada lagi anak-anak putus sekolah, di Enrekang misalnya. Ini kan biaya pendidikan mahal, bisa mendorong pendidikan melalui subsidi. Agar orang tua tidak lagi memikirkan biaya pendidikan dari TK sampai SMA. Namun hanya tabungan pendidikan untuk perguruan tinggi,” jelasnnya.

Keempat, menjamin pelayanan kesehatan merata dari Kota hingga desa. Hal ini, kata Ian, perlu penerbitan Perda agar setiap Puskesmas di kecamatan bisa memberikan pelayanan rawat nginap.

“Pengelolaan kesehatan yang menurut saya harus dimaksimlakan. Semua Kecamatan harus didorong melayani rawat inap. Ini kan aksesnya berjauhan, apalagi di RSUD kadang masih ada pelayanan yang bermasalah. Kita ingin masyarakat tidak lagi terlalu memikirkan biaya kesehatan,” tandasnya.(*)

---