Nuryani (34) berpose saat ditemui di tempat kerjanya di di Desa Baruga, Bantimurung, Maros, (10/03/2019).

FOTO: Buruh Perempuan Berkawan Sekop dan Besi Linggis

Kamis, 14 Maret 2019 | 06:42 Wita - Editor: Irwan Idris - Fotografer: Indra Abriyanto - Gosulsel.com

Tati (31) berpose saat ditemui di tempat kerjanya di salah satu ruko di Moncongloe Lappara, Maros, (27/02/2019).

Tati (31) berprofesi sebagai buruh bangunan, sudah empat bulan lamanya perempuan asal Kajang Luar, Kabupaten Bulukumba ini menjadi buruh bangunan salah satu ruko di daerah Moncongloe Lappara, Maros. Tidak adanya ijazah sekolah membuat Tati harus rela meninggalkan kampung halaman untuk mengadu nasib, mencari nafkah dengan cara berteman dengan sekop, pasir, semen dan material bangunan lainnya.

“Kerja buruh bangunan saya jalani selagi itu masih halal,” kata Tati. Ia bekerja untuk membantu suaminya Huddin (32) yang juga berprofesi sama dengan Dia, agar bisa menambah penghasilan untuk membesarkan dua anaknya yang masih kecil.

pt-vale-indonesia

Sudah sepuluh tahun lebih Tati berprofesi sebagai buruh bangunan yang divisinya mengamplas tembok, mengecat, dan sesekali mengaduk semen. Maret ini, sudah kesekian kalinya Dia bepindah dari bangunan satu ke bangunan lain. Daerah kerjanya pun terhitung jauh, dari Takalar, Barru, Soppeng, hingga kini berada di Kabupaten Maros.

Profesi konstruksi yang tergolong sektor keras semestinya dilakukan oleh kaum pria, namun dikerjakan pula oleh Tati. Secara fisik bagian tubuh Tati mengalami perubahan secara signifikan, otot lengannya menjadi kekar, dan telapak tangannya jadi sedikit keras. Ibaratnya, dalam sepuluh tahun otot Tati sudah bertransformasi seperti otot lelaki.

Selama 27 hari kerja, Tati diberi upah Rp. 100.000 perhari, gajinya baru bisa diterima pada hari Sabtu. Hari Minggu Dia gunakan kadang untuk pulang kampung menengok anaknya, atau Dia bersama suami memilih beristirahat seharian di ruko tempatnya bekerja. -Para pekerja bangunan ini, lebih sering menjadikan bangunan yang dikerjakan sebagai tempat tinggal selama masa kerja-.

Halaman:

BACA JUGA