“Ini masih tergolong baru. Kalau di Sulawesi Selatan, baru pertama ada kasus seperti ini ditemukan. Pelaku mengaku mendapatkan barang ini melalui pemesanan secara online. Kita masih akan terus mendalami kasus ini,” katanya.

Ia menambahkan, tembakau ini sudah diuji melalui Labfor. Hasilnya, tidak ditemukan adanya zat adiktif seperti narkoba kebanyakan.

Hanya saja, ditemukan ada beberapa bahan kimia yang tercampur dalam tembakau ini yang masih diteliti. Hendra mengaku, untuk di Sulawesi Selatan, jenis tembakau yang hanya beredar di daerah Jawa ini baru kali pertama ia temukan.

“Kami sudah membawa tembakau ini ke Labfor, hasilnya memang tidak ada zat adiktif seperti pada jenis narkoba lainnya. Hanya saja ditemukan beberapa zat kimia berbahaya dalam tembakau ini,” lanjutnya.

---