Mati lampu/Internet

6 Fakta Penting yang Harus Diketahui Soal Listrik Padam Total di Sulsel

Minggu, 18 November 2018 | 18:00 Wita - Editor: Irwan AR - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

3. Faktor Shutdown atau Atau Faktor Alam

Petugas PLN sedang memperbaiki jaringan listrik yang rusak akibat ditimpa pohon di Jl Bontolempangan.

Hingga Jum’at malam sebagian daerah di Sulsel bahkan hingga ke Poso dan Kendari masih dalam kondisi gelap. Apalagi akses informasi melalui telefon genggam kadung sekarat karena sinyal buruk dan daya baterai telefon genggam sudah sekarat.

pt-vale-indonesia

Esok hari pasca pemadaman listrik, Jumat (16/11/2018) PLN baru membeberkan penyebabnya. General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran Sulawesi Purnomo Iskak menyebutkan, ada tiga penyebab utama kegagalan transmisi aliran listrik yang berimbas pemadaman listrik secara tiba-tiba. Pertama, gangguan akibat cuaca buruk di Transmisi Line Kabupaten Makale hingga Kota Palopo.

Kedua, gangguan di Transmisi line 275 kV Poso Sulawesi Tengah (Sulteng) hingga Latuppa karena malfunction. Ketiga, pembangkit lepas di Desa Punagaya, Kabupaten Jeneponto. Sehingga pembangkit lainnya seperti PLTA Poso dan PLTA Bakaru, Kabupaten Pinrang, menjadi Under Frequency.

Kegagalan transmisi di unit lokasi yang berjauhan itu secara serempak menimbulkan spekulasi. Benarkah faktor alam ataukah ada unsur kesengajaan shutdown hingga menyebabkan Sulsel blackout?

PLN bersikukuh itu faktor alam dan faktor teknis.

4. Sulsel Kekurangan Daya listrik?

Pukul 00.44 Sabtu (17/11/2018) pihak PLN Sulrabar mengklaim sistem kelistrikan di Sulawesi bagian selatan kembali normal.

“Dini hari (17/11/2018) pukul 00.44 WITA sistem kelistrikan Sulawesi bagian selatan kembali normal 100%. Setelah sebelumnya (16/11/2018) pukul 19.19 WITA daya Mampu Sistem Kelistrikan Sulbagsel mencapai 756,7 MW, kini pukul 07.45 WITA Daya Mampu telah mencapai 979 MW General Manager PLN UIW Sulserabar Bambang Yusuf menjelaskan bahwa PLTU Jeneponto #1 dan PLTU Jeneponto Ekspansi #4 telah masuk dalam sistem kelistrikan Sulbagsel sehingga memberikan tambahan daya 207,4 MW.” Begitu bunyi pengumuman yang diunggah di sosial media Facebook PLN Sulselrabar, Sabtu pagi (17/11/2018).

Supervisor Humas PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat Eko Wahyu Prasongko yang dihubungi tak lama setelah itu, membenarkan bila itu pengumuman resmi dari pihaknya.

Ketika ditanyakan apakah Sulsel kekurangan daya listrik hingga terjadi pemadaman listrik. Dan hingga sabtu siang masih mengalami pemadaman bergilir, Eko menampik, menurutnya penambahan daya itu karena sistem yang sudah masuk tidak bisa serempak memasukkan daya.

“Butuh waktu, yang paling cepat bisa berfungsi normal pasca shutdown adalah PLTU Tello yang memakai diesel jadi cepat berfungsi,” ungkap Eko.

Eko juga mengungkapkan penambahan daya dari PLTU Jeneponto karena PLTU ini butuh 8-10 jam melakukan pendinginan untuk bisa mulai start.

Halaman:

BACA JUGA