Mati lampu/Internet

6 Fakta Penting yang Harus Diketahui Soal Listrik Padam Total di Sulsel

Minggu, 18 November 2018 | 18:00 Wita - Editor: Irwan AR - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

Kekurangan daya tak ayal menjadi kecurigaan, bagaimana tidak. PLN memastikan bahwa tak akan ada lagi pemadaman secara bergilir di Sulsel, karena memiliki cadangan atau surplus listrik sebanyak 200 Mega Watt (MW) lebih.

Jaminan tersebut disampaikan langsung General Manager PLN UIW Sulserabar Bambang Yusuf ketika menemui Syahrul Yasin Limpo di Ruang Kerja Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (14/3/2018) kala itu SYL menjelang akhir masa jabatan.

pt-vale-indonesia

Bahkan Gubernur Nurdin Abullah tatkala mengomentari kasus pemadaman listrik di masa awal pemerintahannya, mengaku Sulsel surplus listrik 500 MW.

5. Mengapa PLN menyebut tambahan Daya dari PLTU Jeneponto?

Secara terang PLN Sulserabar menyebut proses normalnya kembali listrik pasca pemadaman tersebut berkat tambahan daya dari PLTU Jeneponto #1 dan PLTU Jeneponto Ekspansi #4.

Apakah ini berarti PLN ‘terpaksa’ membeli tambahan daya dari PLTU Jenepoto yang dinaungi oleh perusahaan Bosowa Energy? Supervisor Humas PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat Eko Wahyu Prasongko menjelaskan, bahwa itu adalah proses tambahan daya yang masuk dalam sistem kelistrikan yang berjalan per tahap.

“Untuk kembali start itu kan tidak secara langsung semua, mesti bertahap, yang paling lebih dulu ya PLTU Tello, kemudian masuk PLTA Bakaru, lalu Suppa, sampai hari jumat mulai masuk Poso tapi berapa kali gagal (masuk) dilanjutkan yang di Sengkang. Terakhir baru masuk yang PLTU Jeneponto karena lumayan lama. Itukan memakai bahan baku batu bara dan butuh waktu 8-10 jam untuk pendinginan baru bisa start kembali,” ungkap Eko saat dihubungi Gosulsel.com, Sabtu (17/11/2018).

Namun Eko tidak menampik PLTU Jeneponto itu milik Bosowa Energy. Sayangnya ketika dikonfirmasi berapa harga beli per Kwh dari PLTU Jeneponto, baik Eko maupun Bambang selaku GM langsung bungkam.

Sebelumnya, pemerintah pusat tengah merealisasikan pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dari sumber energi terbarukan yang lebih efektif dan efisien. Setelah PLTB SIdrap selesai dibangun dan mulai berfungsi, menyusul PLTB yang dibangun di Tolo Jeneponto yang sudap siap difungsikan.

PLTB Tolo I Jeneponto dengan kapasitas 72 megawatt (MW) ini merupakan bagian dari proyek percepatan pembangunan pembangkit 35.000 MW sekaligus bagian dari upaya pemerintah mencapai target bauran energi nasional 23% yang berasal dari energi baru terbarukan (EBT) pada tahun 2025 mendatang.

Karena itulah, Presiden Jokowi kala meresmikan PLTB Sidrap tahun ini di bulan Juni lalu berkali-kali menekankan, dengan sumber energi terbarukan itu, maka listrik bisa semakin murah dan efisien.

Halaman:

BACA JUGA